STEREOKIMIA
A.
ISOMERI
GEOMETRIK DALAM ALKENA DAN SENYAWA SIKLIK
Isomeri
geometrik yang diakibatkan oleh ketegaran dalam molekul dan hanya dijumpai
dalam dua kelas senyawa yaitu alkena dan senyawa siklik. Molekul yaitu dimana
bukanlah partikel static yang hanya berdiam diri. Atom dan gugus yang terikat
hanya oleh ikatan sigma dapat berputar (rotasi) sedemikian sehingga bentuk
keseluruhan sebuah molekul selalu berubah berkesinambungan. Akan tetapi
gugus-gugus yang telah terikat dalam ikatan rangkap tidak dapat berputar dalam
ikatan rangkap itu sebagai sumbu, tanpa mematahkan ikatan-pi itu. Energy yang
perlukan untuk mematahkan energy pi-karbon-karbon sekitar 68 kkal/mol dan tidak
tersedia untuk molekul itu pada suhu kamar. Karena ketegaran ikatan pi inilah
maka gugus-gugus yang terikat pada karbon yang dimana terikat pada ikatan pi
maka akan terletak pada ruang relatif satu sama lain.
Biasanya
struktur suatu alkena dapat ditulis seakan-akan atom-atom karbon sp2
dan atom-atom yang terikat pada mereka terletak semuanya pada bidang kertas.
Dalam pemaparan ini satu cuping (lobe) maka ikatan pi dapat diberapa diatas
kertas dan cuping yang lain berada dibawah kertas, tertutup oleh cuping diatas.
Dalam
gambar diatas dapat dilihat bahwa suatu struktur dengan dua atom Cl satu pada
tiap karbon dan pada satu sisi ikatan pi dan dua atom H yang berada pada sisi
yang lain. Dikarenakan ikatan rangkap tegar maka molekul ini tidak mudah saling
diubah dengan senyawa dalam muaton atom-atom Cl yang berada pada sisi ikatan pi
yang berlawanan.
Dua
gugus yang terletak pada satu sisi ikatan pi disebut cis dan gugus-gugus yang
terletak pada sisi-sisi yang berlawanan disebut trans.
Sifat-sifat
fisik cis dan trans 1,2 dikloroetana berbeda, dan juga mereka adalah senyawa
yang berlainan. Tetapi kedua senyawa ini bukanlah senyawa dari isomer-isomer struktural
karena ikatan atom-atom dan lokasi ikatan rangkapnya sama. Pasangan ikatan
isomer ini masuk dalam kategori umum streoisomer : senyawa berlainan yang
dimana memiliki struktur berbeda hanya dalam hal penataan atom-atom dalam
ruangan dan dapat dikatakan pasangan isomer ini termasuk dalam kategori yang
lebih spesifik : isomer geometrik dan ada juga yang menyebutkan isomer
cis-trans. Streoisomer-streoisomer yang
berbeda karena gugus-gugus yang berada pada satu sisi atau pada sisi
yang berlawanan terhadap letak ketegaran
molekul.
Persyaratan
isomer geometrik dalam alkena ialah bahwa tiap atom karbon yang terlibat dalam
ikatan pi maka mengikat dua gugus yang berlainan, misalnya H dan Cl atau CH3
dan Cl maka salah satu atom karbon berikatan rangkap mempunyai dua gugus
identik. Misalnya dua atom H dan dua gugus CH3 maka tidak mungkin akan terjadi
isomer geometrik.
Bila
tiga atau empat gugus yang terikat pada atom-atom karbon yaitu suatu ikatan
rangkap berlainan, maka hal tersebut dapat diperoleh isomer geometrik. Akan
tetapi terkadang akan sulit menentukan penandaan yang mana cis maupun trans
pada isomer-isomer itu.
Contohnya
yaitu Br dan Cl dapat dikatan trans satu sama lain atau I dan Cl dapat
dikatakan cis satu sama lain. Akan tetapi struktur itu dalam keseluruhan nya
tidak dapat dinamai sebagai cis maupun trans. Karena kembar makanya dalam kasus
semacam ini maka telah dikembangkan sistem penetapan isomer yang lebih umum
yang disebut sistem E dan Z.
Sistem
E dan Z ini dasarkan pada suatu pemberian prioritas dikarenakan atom atau gugus
yang terikat pada masing-masing atom karbon pada ikatan rangkap. Jika atom atau
gugus yang berprioritas tinggi itu berada dalam suatu sisi maka itu disebut Z.
dimana sebelumya huruf E berasal dari entgegen kata dari bahasa jerman yang
artinya bersebrangan sedangkan Z berasal dari kata zusammen arti dari kata
jerman untuk arti bersama-sama.
Jika
kedua atom pada masing-masing karbon ikatan rangkap itu berbeda maka prioritas
utama didasarkan pada bobot atom yang dimana akan langsung terikat pada karbon
ikatan rangkap itu. Atom karbon yang memiliki bobot yang lebih tinggi maka
memperoleh maka dapat memperoleh prioritas yang lebih tinggi. Pada contoh ini
bobot atom I lebih tinggi pada atom Br maka I berprioritas lebih tinggi. Pada
atom lain Cl lebih diprioritaskan daripada F.
Isomeri geometrik dalam senyawa siklik
Atom-atom yang tergabunng dalam
suatu cincin yang dimana tidak bebas berotasi mengelilingi ikatan sigma dari
cincin. Rotasi dapat mengelilingi ikatan-ikatan sigma cincin dimana akan
memutus agar atom-atom gugus yang terikat dapat melewat pusat cincin itu,
tetapi gaya van der waals menghalangi terjadinya gerakan ini, kecuali jika
cincin terdiri dari sepuluh atom karbon atau lebih. Dalam senyawa organik
cincin yang paling lazim ialah cincin lima atau enam anggota. Maka oleh karena
itu pembahasan dipusatkan dengan cincin atom karbon atau kurang.
Untuk
saat ini diandaikan atom-atom karbon merupakan suatu struktur lingkar seperti
sikloheksana yang membentuk bidang datar meskipun pengandalan ini tidak
sepenuhnya benar. Dalam hal ini bidang cincin dipandang hampir-hampir
horizontal dimana tepi cincin yang menghadap pembaca ditebali.
Tiap
atom karbon dalam cincin sikloheksana terikat pada atom-atom tetangganya dan
juga pada dua atom atau gugus lainnya. Ikatan pada dua gugus lain ini
dinyatakan oleh garis-garis vertikal pada bidang kertas. Suatu gugus yang
terikat pada ujung atas garis vertikal dikatakan berada diatas bidang cincin
dan gugus yang terikat pada ujung bawah garis vertikal itu dikatakan berada
dibawah bidang cincin.
Dalam
perkembangan ini, atom-atom hydrogen yang terikat pada cincin dan ikatan-ikatn
mereka tidak akan selalu ditunjukkan.
B.
KONFORMASI
DAN KIRALITAS SENYAWA RANTAI TERBUKA
Pada
senyawa rantai terbuka gugus-gugus yang terikat pada ikatan sigma dapat
berotasi mengelilingi ikatan itu maka atom-atom dalam suatu molekul rantai
terbuka dapat memiliki tak terhingga banyak posisi didalam ruang relatif satu
terhadap yang lain. Sama pada halnya etana yang sebuah molekul kecil tetapi
etana dapat memiliki penataan dalam ruang secara berlain-lainan dan penataan
itu disebut dengan konformasi.
Untuk
mengemukakan konformasi aka digunakan tiga jenis rumus yaitu rumus dimensional,
rumus bola dan pasak dan proyeksi newman. Pada suatu rumus bola dan pasak dan
rumus dimensional adalah representasi dari model molekul suatu senyawa. Suatu
proyeksi newman adalah pandang dari ujung keujung dari dua atom karbon saja
dalam molekul itu. Ikatan yang mehubungkan kedua atom itu tersembunyi. Ketiga
ikatan dari karbon depan tampak menuju pusat proyeksi dan ketiga ikatan dari
karbon belakang hanya tampak sebagian.
Proyeksi
newman dapat digambar dengan dua molekul atom karbon atau lebih, hal itu
dikarenakan tiap kali hanya dapat dua atom karbon yang dapat ditunjukkan dalam
proyeksi itu, maka lebih dari satu proyeksi newman dapat digambar untuk sebuah
molekul. Misalnya dapat dikemukakan dua proyeksi newman untuk 3-kloro-1-propanol.
Karena
adanya rotasi yang mengelilingi ikatan sigma, maka suatu molekul dapat memiliki
konformasi molekul berapa saja. Konformasi yang berbeda-beda itu disebut
konformer. Karena konformer dapat dengan mudah diubah satu menjadi yang lain
dan biasanya mereka tidak dapat diisolasi satu bebas dari yang lain, seperti
isomer struktural.
Dalam
rumus-rumus etana dan 3-kloro-2-propanol telah diperagakan conformer goyang,
dalam atom-atom hidrogen atau gugus-gugus terpisah sejauh mungkin satu dari
yang lain. Karena atom C-C dapat berotasi maka atom-atom hidrogen juga dapat
saling menutup atau sedapat mungkin berdekatan satu dibelakang yang lain.
Rotasi
yang mengelilingi ikatan sigma seringkali disebut juga rotasi bebas akan tetapi
sebenarnya rotasi ini tidaklah benar-benar bebas. Konformasi elips dari etana
kira-kira 3 kkal/mol hal ini menyebabkan kurang stabil karena lebih tinggi
energinya dibandingkan dengan conformer goyang, karena adanya tolak-menolak
antara electron-elektron ikatan dan atom-atom hidrogen. Untuk berotasi dari
konformasi goyang ke konformasi elips maka satu mol molekul etana memerlukan 3
kkal energi hal ini dikarenakan pada suhu kamar jumlah energi ini mudah diperoleh maka rotasi itu
dapat berlangsung dengan mudah dan inilah sebabnya konformasi yang berbeda-beda
bukanlah isomer. Akan tetapi meskipun konformasi-konformasi etana mudah
dipertukarkan pada temparatur kamar namun pada saat kapan saja sebagian besar
molekul etana mudah dipertukankan pada temparatur kamar, pada saat kapan saja
sebagian besar molekul etana berada dalam konformasi goyang dikarenkan
energinya lebih rendah.
Kiralitas
senyawa rantai terbuaka
Kiralitas yaitu dimana suatu benda yang
tidak dapat dihimpitkan pada bayangan cermin maka hal tersebut disebut dengan
kiral dan sebaliknya disebut akiral.
Sebuah
molekul akiral dan molekul bayangan cerminnya yang dapat diimpitkan adalah
senyawa yang sama dan hal tersebut tidak dapat dikatakan isomer.
Sebuah
molekul kiral tidak dapat diimpitkan pada bayangan cerminnya dikarenakan
merupakan dua senyawa yang berbeda dan streoisomer yang disebut enansiomer
yaitu sepasang isomer yang merupakan bayangan cermin yang tidak dapat
diimpitkan.
Atom
karbon kiral terjadi karena molekul tersebut mengandung sebuah atom karbon sp3
dan 4 gugus yang berlainan dan atom karbon tersebut disebut dengan atom
karbon asimetris atau atom karbon kiral. Penataan gugus-gugus yang disekitar
atom kiral disebut dengan konfigurasi mutlak.