STEREOKIMIA
A. KONFIGURASI
MUTLAK DAN RELATIF
1.
KONFIGURASI MUTLAK
Senyawa
kiral adalah ketika adanya empat ligan yang berbeda terikat pada atom karbon dimana
dapat menghasilkan molekul asimetris.
Contohnya :
Enantiomer
adalah dua streoisomer yang dimana memperlihatkan namun tidak dapat dihimpitkan
terhadap bayangan cerminnya. Diastreomers pada umumnya memiliki paling tidak
dua pusat asimetris dimana bias salah satu diantaranya memiliki konfigurasi
yang sama dan bukan merupakan bayangan cerminnya.sebagian besar senyawa kiral
memiliki pusat kiral yang umumnya diwakili oleh karbon tetrahedral, meskipun
atom lain seperti nitrogen, sulfur, fosfat, dapat juga ditemukan dalam
stereoisomer. Senyawa yang memiliki sedikitnya dua enantiomer adalah senyawa
kiral.
Sifat
utama dari stereoisomer adalah diwakili oleh perputaran cahaya terpolaralisasi
kearah yang berbeda. Berlawanan arah jarum jam maka disebut levo dan searah
jarum jam disebut dektro.
Canh-ingold-prelog
adalah suatu konvensi yang dimana memiliki sistem yang paling sukses untuk
menunjukkan konfigurasi-konfigurasi senyawa umum dan juga sistem ini
menggunakan huruf R capital dan juga S kapital untuk setiap pusat kiral dalam
suatu molekul dan juga merupakan pilihan dimana untuk menentukkan konfigurasi
pusat kiral molekul obat.
Dalam
penentuan setiap gugus yang melekat pada pusat kiral didasarkan pada nomor atom
yang bersangkutan. Nilai nomor atom yang dimiliki suatu atom lebih tinggi maka
atom tersebut akan menjadi prioritas yang lebih diutamakan. Sehingga atom hidrogen
yang hanya memiliki satu atom berakhir pada urutan yang paling akhir.
Seandainya urutan prioritas suatu gugus tersusun menurut arah jarum jam
disekitar pusat kiral maka karbon kiral menerima konfigurasi R (rectus) dan
jika sebaliknya sebagai konfigurasi S (sinister). Adapun cara untuk untuk
menentukan konfigurasi sebagai R atau S:
·
Urutkan prioritas keempat atom yang terikat pada
pusat kiral berdasarkan nomor atomnya. Jika diketahui atom Br = 35, Cl =17,
F=9, H= 1. Jadi urutan prioritas dari keempat atom ini adalah Br > Cl > F
> H.
·
Gambarlah proyeksi molekul sedemikian rupa sehingga
atom yang paling kecil nomor atomnnya diletakkan dibelakang.
·
Buatlah anak panah yang mana dimulai dari atom
atau gugus yang memiliki prioritas paling tinggi ke prioritas yang paling
rendah.
·
Bila anak panah searah jarum jam maka
konfigurasinya adalah R. sebaliknya jika anak panah berlawanan dengan arah
jarum jam maka konfigurasinya adalah S. jadi konfigurasi struktur (1) adalah S
dan konfigurasi struktur (2) adalah R.
2.
Konfigurasi relatif
Jika
menggunakan konfigurasi fisher maka sistem penggambaran konfigurasi gugus yang
berada disekitar pusat kiral akan berbeda
dimana susunan ruang atom atau gugus yang menempel pada karbon kiral
yaitu konvensi D dn L. Dalam biokimia dan kimia organik yang dimana metode ini
banyak digunakan dalam kedua bidang tersebut. Dalam kimia organik dan biokimia
terutama karbohidrat dan asam amino. Dimana gliseraldehida dengan rantai karbon
ditetapkan sebagai senyawa standar untuk menentukan konfigurasi semua karbohidrat.
Proyeksi fischer terhadap griseraldehida dengan rantai karbon yang digambarkan
secara vertikal dengan karbon yang paling teroksidasi harus berada pada bagian
yang paling atas. Gugus OH yang berada disebelah pusat kiral digambarkan pada
sisi sebelah kanan untuk isomer D dan disebelah kiri untuk isomer L. dalam hal
ini maka berarti setiap gula yang memiliki streokimia yang sama dengan
D-gliseraldehida termasuk gula seri D (misalnya D-glukosa) sedangkan gula yang
memiliki stereokimia yang sama dengan L-giliseraldehida berarti seri L.
Sistem
ini analog untuk asam amino, jika proyeksi fisher digambarkan rantai karbon
vertikal dengan atom karbon yang paling teroksidasi berada palinga atas. Maka
asam amino yang ditemukan dalam protein manusia diketahui memiliki gugus NH
pada posisi sebelah kiri fisher yang dimana juga sama dengan posisi
L-gliseraldehida. Sehingga asam-asam amino ini dikenal dengan asam amino seri L
. hal ini sangat menguntungkan dan bermanfaat dalam bidang kesehatan khususnya
dalam bidang farmasi dimana dalam merancang obat dengan uji toksisitas
selektif, dan yang diketahui asam amino pada mikroorganisme diketahui memiliki
konfiguasi yang berlawanan yaitu seri-D. seperti contoh dimana pensilin yang
menghambat enzim transpeptidase dalam sintesis dinding sel mikroba. Hal ini
berhubungan dengan dipeptida D-alanin-D-alanin dari dinding sel mikroba yang
mirip dengan struktur penisilin, sehingga penisilin tidak toksis terhadap
manusia yang memiliki L-alanin dalam protein tubuh.
B.
Pemisahan campuran resemik
Suatu
campuran dimana memiliki sepasang enantiomer dengan jumlah yang sama dan
sepasang enantiomer itu adalah enantiomer R dan enantiomer S dan hali ini
disebut dengan campuran resemik.
Sebagian
orang ada yang mungkin kurang memperhatikan sifat optis suatu senyawa organik
padahal dalam suatu reaksi kimia dalam sistem biologis makhluk hidup sangat
stereospesifik dimana artinya suatu stereoisomer akan menjalani reaksi yang
berbeda dengan stereoisomer pasangannya dalam sistem biologis mahluk hidup. Bahkan
pada lain hal suatu stereoisomer dapat menghasilkan produk yang berbeda dengan
stereoisomer pasangannya dalam sistem biologis mahluk hidup.
Dikebanyakan
reaksi dilaboratorium dimana seorang ahli kimia dapat menggunakan bahan baku
akiral ataupun rasemik dan memperoleh produk akiral dan resemik. Dengan hal ini
dapat seringnya kiralitas (tiadanya kiralitas) pereaksi dan produk diabaikan
dalam bab-bab berikutnya.
Berlainan
dengan reaksi kimia yang ada dilaboratorium, kebanyakan reaksi biologis mulai
dengan pereaksi kiral ataupun akiral dan menghasilkan produk-produk kiral.
Reaksi biologis ini di bantu oleh katalis biologis yang disebut enzim. Dalam
laboratorium pemisahan fisis ataupun campuran rasemik menjadi
enantiomer-enantiomer murni disebut resolusi campuran rasemik itu. Pemisahan
natrium ammonium tartarat rasemik oleh
Pasteur adalah suatu resolusi campuran tersebut. Enantiomer-enantiomer yang
mengkristal secara terpisah merupakan suatu gejala yang sangat jarang jadi ahli
kimia mengandalkan reagensia kiral atau katalis kiral yang dimana hampir selalu
berasal dari dalam organisme hidup.
Cara
untuk memisahkan campuran rasemik atau sekurangnya mengisolasi enantiomer murni
atau mengolah campuran itu dengan suatu mikroorganisme yang hanya akan mencerna
salah satu dari enantiomer itu.
Pemisahan
enantiomer dari rasemat atau dengan pemisahan rasemat adalah masalah biasa dalam
penelitian stereokimia sama halnya pada preparasi senyawa aktif biologi dalam
obat. Masalahnya adalah berbeda dengan diastereomer dan tipe jenis isomer
lainnya, enantiomer menunjukkan sifat fisika kimia yang sama.
Pemisahan
enantiomer adalah penelitian yang telah banyak dilakukan dalam analisis kimia
terutama dalam bidang biologi dan farmasi karena obat kiral diberikan sebagai
salah satu enantiomer atau sebagai campuran rasemat. Dapat terjadi bahkan
sering kali dua enantiomer dari dua obat rasemat yang sama memilki efek
farmakologi yang berbeda. Contohnya, S(+)-propanol sangan lebih aktif daripada
enantiomernya. Anastetik ketamin diberikan kepada campuran rasemat dan R(+)
ketamin lebih potensi daripada R(-) ketamin. Disamping itu bentuk R(+) oleh hadirnya competent campuran dalam
rasemat obat, sehingga saat ini kecenderungan industri farmasi dalam
mempersiapkan obat dalam suatu enantiomernya saja. Hal ini dikarenakan hasilnya
dari beberapa obat melalui reaksi stereoselektif atau melalui proses penyiapan
pemisahan enantiomer bias memberikan bahan yang tidak murni. Jadi diperlukan
metode analisis yang sangat sensitive karena daya pemisahan yang tinggi maka
diperlukan untuk mengontrol proses sintesis senyawa kiral untuk sediaan
farmasi.
Satu
pendekatan dalam pemisahan enantiomer kadang ditunjukkan dalam pemisahan
enantiomer secara tidak langsung dan hal itu melibatkan penggabungan enantiomer
dengan reagen kiral tambahan untuk merubah molekul tersebut menjadi
diastereomer. Senyawa diastereomer tersebut bias kemudian dipisahkan dengan
beberapa teknik pemisahan akiral.
Pada saat
ini metode pemisahan secara langsung biasanya dapat dilakukan dengan cara yang
mana enantiomer ditempatkan didalam lingkungan kiral. Sebagai suatu prinsip
penggunaan selector atau kiral irradiasi bias membedakan dengan jelas antara
dua enantiomer. Kiral selector dapat merupakan suatu molekul atau permukaan
kiral yang cocok.
Selain metode pemisahan secara langsung dengan cara enantiomer pada pemisahan resemik adakah cara lain dalam pemisahan campuran resemik?
BalasHapusMaaf izin bertanya, bisakah anda menjelaskan secara rinci pemisahan enantiomer??
BalasHapusTerimakasih
Maaf izin bertanya, bisakah anda menjelaskan secara rinci pemisahan enantiomer??
BalasHapusTerimakasih
Postingan anda tentang konfigurasi mutlak dan relatif sudah cukup bagus, hanya saja gambar yg anda sajikan kurang jelas sehingga membuat pembaca kurang mengerti contoh-contoh yang disajikan tersebut. Terimakasih
BalasHapus