Orbital
dan peranannya dalam ikatan kovalen
A.Sifat
gelombang
Hingga
tahun 1923, para ahli kimia mengandalkan bahwa elektron adalah partikel-partikel
yang bermuatan negative yang mengelilingi inti. Mekanika kuantum adalah subyek
matematik dimana awalnya dimulai dengan beberapa gelombang diam yang sederhana
yaitu jenis gelombang yang dihasilkan seperti seseorang sedang memetik senar
gitar, yang dimana kedua ujungnya mati. Dari penjelasan gelombang ini dapat
dikatakan bahwa gelombang jenis ini menunjukan gerak dalam satu dimensi.
Sebaliknya contoh lain yaitu seperti seorang sedang menabuk drum itu juga
disebut gelombang diam dan dikatakan bahwa jenis gelombang menunjukan gerak dua
dimensi. Tinggi gelombang diam adalah pada amplitudonya, yang dimana dapat mengarah
keatas maka akan bernilai positif, mengarah kebawah bernilai negative terhadap
kedudukan istirahat dalam senar. Kedudukan yang dimana ampitudo nya nol adalah
disebut simpul, dan sesuai dengan kedudukan pada senar gitar yang tak bergerak
bila senar bergetar.
Dua
gelombang dapat berada dalam satu fase dan ada juga yang berlainan fase yang
satu terhadap yang lain. System ini dapat digambarkan oleh dua gelombang pada
dua senar identik yang saling bergetar. Bila amplitudo positif dan negatif dari
kedua gelombang maka dapat dikatakan
saling sesuai. Kedua gelombang sefase jika tanda matematik(+-) dari amplitudo
saling berlawanan arah. Jika kedua gelombang sefase dan saling tumpang tindih,
maka dapat dikatakan bahwa mereka saling memperkuat. Ini dinyatakan oleh
penambahan fungsi matematik yang sama tanda nya yang menggambarkan gelombang.
Lalu sebaliknya gelombang yang tumpang tindih dan keluar fase maka hal itu
dapat saling mengganggu dan disebut berinterferensi. Proses berinferensi
dinyatakan oleh penambahan dua fungsi matematik yang berlawanan tanda.
Interferensi sempurna dapat mengahapus satu gelombang yang lain. Tumpang tindih
yang keluar dari fase maka akan menghasilkan simpul.
Meskipun
system gelombang elektron tiga dimensi lebih rumit dan dapat dikatakan sulit
daripada system senar berdimensi satu namun pada dasarnya memiliki prinsip yang
sama. Masing-masing orbital atom dari atom hamper mirip seperti fungsi
gelombang dan dapat mempunyai amplitudo positif maupun negatif, maka orbital
memiliki simpul.
Satu
orbital dapat bertumpang tindih dengan satu atom dan atom yang lain. Maka
secara matematik bahwa fungsi gelombang yang menggambarkan setiap orbital yang
tumpang tindih maka dijumlahkan bersama. Hal ini dikenal kombinasi linear dari
orbital atom. Jika orbital bertumpang tindih dalam satu fase maka hal tersebut
dapat dihasilkan perkuatan dari suatu orbital molekul ikatan. Lain halnya antar
aksi antara orbital atom yang keluar fase maka menghasilkan interferensi, yang
menimbulkan simpul antara dua inti. Interferensi menuju orbital molekul
anti-ikatan.
B.Orbital ikatan
dan anti-ikatan
Jika sepasang gelombang saling
tumpang tindih maka mereka dapat memperkuat dan dapat juga berinterferensi.
Penambahan dari dua orbital atom 1s dari atom H yang satu fase maka dapat
dihasilkan orbital molekul ikatan dengan kerapatan elektron yang tinggi antara inti yang
berikatan. Meskipun keseluruhan energi orbital tidak berubah tetapi energi
orbital ikatan akan berubah, maka orbital ikatan memiliki energi lebih rendah
dan orbital anti-ikatan mempunyai energi lebih tinggi dibandingkan dibandingkan
orbital atom aslinya. Orbital diisi penuh berdasarkan urutan meningkatnya
energi dan masing-masing dapat menampung maksimum dua elektron dengan spin yang
berlawanan. Jadi interaksi antara dua orbital atom yang terisi separuh atau
interaksi antara satu orbital yang terisi penuh dengan orbital yang kosong
menghasilkan satu orbital molekul ikatan yang terisi penuh dengan satu orbital
molekul anti ikatan yang kosong. Susunan ini akan lebih stabil. Perhitungan
matematis yang lengkap teori kombinasi linear orbital atom dan menghasilkan
kesimpulan berikut:
·
n
orbital atom bergabung menghasilkan n/2 orbital molekul ikatan dan n/2 orbital
molekul anti ikatan.
·
Elektron
yang mengisi orbital atom asli maka akan mengisi orbital molekul berdasarkan
kenaikan energi.
1. Ikatan sigma
Ikatan
sigma terbentuk melalui tumpang tindih linear antara dua orbital atom yang
menghasilkan densitas elektron yang tinggi dan berpenampang lintang melingkar
yang terkonsentrasi antara dua inti yang terlibat. Daerah yang bermuatan
negatif inilah yang menarik dan mengikat dua inti yang bermuatan positif dimana
mengalahkan tolakan elektrostatik antara keduanya.
Orbital
molekul anti-ikatan terkait yang tidak terisi memiliki daerah tertentu, yang
arahnya menjauhi kedua inti yang berikatan. Seandainya orbital ini mengandung
elektron maka densitas elektron tentunya akan diarahkan secara linear menjauhi
ikatan sigma tanpa densitas elektron diantara dua inti.
2. Ikatan π (pi)
Ikatan
pi terbentuk melalui tumpang tindih antara sisi dengan sisi dari dua atom
orbital p. berhubung bentuk orbital p seperti dambel , daerah dengan densitas
elektron yang tinggi ditemukan berbentuk seperti pisang diatas dan dibawah sebuah
bidang yang mengandung kedua atom, tetapi tanpa densitas elektron pada bidang
tersebut.
Orbital
molekul anti-ikatan pi juaga memiliki suatu simpul pada atom tetapi memiliki
suatu simpul tambahan diantara atom-atom terhadap bidang tersebut. Simpul tersebut
terdiri dari empat cuping yang mengarah sudut segiempat yang terletak pada
bidang yang sama seperti orbital- π.
3. Polarissi ikatan
Suatu ikatan antara dua atom mengandung
dimana mengandung elektron yang
menghuni orbital molekul ikatan. Keseluruhan
distribusi elektron akan simetris
terhadap suatu
bidang yang memotong ikatan tersebut dengan jarak yang sama antara kedua atom
tersebut. Maka ikatan seperti ini disebut tidak terpolarisasi atau nonpolar.
Perhatikan kedua
contoh berikut ini:
Kepolaran
dinyatakan dengan momen dipol yaitu hasil kali antara muatan dengan jarak.
Satuan momen
dipol adalah debye(D) dimana 1D= 3,33 x 10-30 C m
Kedua atom yang berikatan tidak
harus sama seperti C-Br, C-O dan sebagainya atau dapat juga memiliki subsituen
yang berbeda . situasi ini mengakibatkan distorsi awan elektron maka hal
seperti ini dapat dikatakan terpolarisasi, meskipun didominasi sifat kovalen.
Besarnya distorsi bergantung pada selisih elektronegativitas dari pasangan atom
atom yang berikatan.
4. Momen dwikutub
Distribusi pusat elektronegatif dan
pusat elektropositif, dengan adanya
kehadiran pasangan elektron bebas, dan
gabungan efek induktif dan juga efek
resonansi dapat berkulminasi pada molekul yang memiliki polarisasi bersih(netto).
Besar arah polarisasi ini dikenal sebagai momen dwikutub dan dimana sangat
penting dalam menentukan molekul berjajar dan berinteraksi.
5. Resonansi
Seberapa banyaknya orbital p yang
berdampingan, orbital-orbital tersebut
Dapat
berinteraksi dengan cara yang sama seperti dua orbital atom p yang
berdampingan, membentuk ikatan dan anti ikatan orbital molekul pi. Dalam hal
ini elektron pi tidak lagi berada pada daerah diantara dua atom spesifik tetapi
terdelokalisasi disepanjang system pi tersebut. Efek ini dinamakan resonansi.
Delokalisasi ikatan dapat
digambarkan dengan ikatan terputus-putus untuk menunjukkan ikatan pi parsial
dan struktur seperti ini disebut hybrid resonansi. Ini dapat dipandang sebagai
hasil dari gabungan sejumlah struktur dengan ikatan terlokalisasi yang disebut
juga resonansi.
C.Orbital
hibrida karbon
Berikut konfigurasi elektron atom C
pada keadaan dasar.
Konfigurasi
elektron atom C keadaan dasar
Dari konfigurasi
elektron atom karbon pada keadaan dasar diketahui bahwa jika atom karbon
menggunakan orbital asli pada pembentukan ikatan maka hanya terbentuk CH2,
yakni tumpang tindih antara orbital 2px dan 2py dari atom
karbon dengan 2 orbital 1s dari dua atom hidrogen. Namun pada kenyataannya
dijumpai lebih stabil CH4 dibanding CH2. Oleh sebab itu agar 4 atom hidrogen
semuanya berkaitan kovalen dengan atom karbon maka diperlukan 4 buah elektron
tidak berpasangan dari atom karbon. Hal ini dapat diperoleh melalui proses
eksitasi atau promosi elektron dari keadaan dasar menuju keadaan tereksitasi.
Konfigurasi elektron setelah terjadi eksitasi sebagai berikut.
Konfigurasi
elektron atom C keadaan tereksitasi
Setelah tereksitasi, dilanjutkan
dengan proses hibridisasi untuk membentuk orbital-orbital hybrid. Berikut
konfigurasi elektron setelah terjadi proses.
Tolong Jelaskan proses dari hibrinasi itu sendiri.
BalasHapusTerimakasih
Tolong Jelaskan proses dari hibrinasi itu sendiri.
BalasHapusTerimakasih
Bisakah anda jelaskan dari gambar yg anda sajikan pada bagian dwikutub?
BalasHapusBisakah anda jelaskan dari gambar yg anda sajikan pada bagian dwikutub?
BalasHapusmateri yang anda sampaikan sudah bagus, hanya saja harus dijelaskan secara konkrit lagi. terimakasih
BalasHapus