TINJAUAN
ULANG TENTANG ATOM DAN MOLEKUL DALAM KIMIA ORGANIK
A.Struktur
elektron dari atom
Struktur elektron yaitu cara
elektron terdistribusi diantara orbital dari suatu atom. Hal ini ditunjukkan
oleh ketentuan terjadinya subkulit berdasarkan adanya kenaikan energy.
Alasannya adalah bahwa dlam keadaan dasar suatu elektron, elektron di jumpai
dalam keadaan tingkat energi yang paling rendah. Misalnya dalam hidrogen,
elektron tunggal akan terletak dalam subkulit 1s karena dalam tingkat ini
elektron memiliki energi yang paling rendah. Konfigurasi elektron ini sering
disingkat terutama untuk atom-atom yang elektronnya banyak. Struktur elektron
yang dari kulit yang terluar( kulit dengan n paling tinggi) yang bertanggung
jawab untuk perubahan kimia dalam reaksi kimia. Elektron yang berada dikulit
terluar disebut dengan elektron inti.
Contohnya helium kulit yang lebih
dalamnya diisi subkulit 1s yang disebut inti helium. Oleh karena itu, untuk
menulis singkatan konfigurasi, selalu memilih konfigurasi yang sama dengan
bentuk konfigurasi gas mulia yang digantikan dengan simbolkimia didalam tanda
kurung sebagai singkatan struktur elektron.
Seperti halnya dengan atom hidrogen, pada atom
polielektron, tiap orbital dicirikan dengan seperangkat bilangan kuantum n,l,m,
dan s. bilangan kuantum ini punya makna fisik sama dengan atom hidrogen.
Perbedaannya sama dengan distribusi radial atau jarak orbital dari inti.
Akibatnya tingkat energi pada atom polielektron berbeda dengan atom hidrogen
(tunggal). Pada atom hidrogen , setiap orbital dengan bilangan kuantum utama
sama, mempunyai tingkat-tingkat energi sama. Contohnya orital 2s dan 2p
memiliki tingkat energi yang sama. Demikian pula orbital 3s, 3p dan 3d.
B.Jari-jari
atom dan keelektronegatifan
Jari-jari atom adalah jarak dari
inti atom sampai kulit terluar . unsur-unsur segolongan n, jari-jari atom makin
kebawah maka makin besar, karena jumlah kulit yang dimiliki atom semakin banyak
sehingga kulit terluar makin jauh dari inti atom.
Unsur-unsur yang seperiode maka jari-jari atom makin
kekanan makin kecil. Unsur-unsur seperiode memiliki jumlah kulit yang sama.
Akan tetapi, tidaklah mereka memiliki jari-jari atom yang sama pula. Semakin
kekanan letak unsur maka proton dan elektron yang dimiliki semakin banyak.
Sehingga tarik-menarik inti dengan elektron makin kuat. Akibatnya,
elektron-elektron terluar tertarik lebih dekat kearah inti.
Keelektronegatifan
adalah ukuran kecenderungan suatu atom untuk
menarik elekton. Pada table berkala, keelektronegatifan akan meningkat
dari kiri ke kanan, misalnya litium mempunyai keelektronegatifan 1,0 dan flour
4,0. Sedangkan pada kelompok yang sama, keelektronegatifan akan menurun dari
atas kebawah, misalnya flour mempunyai keelektronegatifan 4,0 dan iod 2,5.
Kaidah umum yang dikenal adalah terjadinya ikatan kovalen(molekul nonpolar)
disebabkan interaksi atom-atom yang mempunyai keelektronegatifan yang relative
sama. Sedangkan jika perbedaan keelektronegatifan antar atom lebih kecil dari
dua, maka ikatannya merupkan ikatan kovalen polar. Jika perbedaan
keelektronegatifannya lebih besar dari dua maka ikatannya adalah ikatan ionik.
Linus
pauling (1932) menyatakan keelektronegatifan merupakan kemampuan suatu atom
untuk menarik elektron dalam ikatannnya. Besarnya harga keelektronegatifan
bersifat relatif antara suatu atom dengan suatu atom yang lain.
C.Panjang ikatan dan
sudut ikatan
Dalam struktur molekul, ada beberapa sifat ikatan
didalamnya. Panjang ikatan adalah jarak yang memisahkan inti dari atom yang
terikat kovalen. Panjang ikatan dinyatakan dalam picometer(pm) atau bisa juga
dinyatakan dalam amstrong. Panjang ikatan dapat ditentukan secara eksperimental
, mempunyai selang harga dari 0,74 amstrong sampai 2 amstrong.
“Panjang ikatan berkurang
pada unsur-unsur segolongan dari kanan ke kiri sesuai berkurangnya nomor
atom”.
Menurunnya panjang ikatan
“panjang ikatan bertambah pada unsur unsur segolongan
dari atas kebawah sesuai dengan bertambahnya nomor atom”
Sudut ikatan adalah apabila ada lebih dari dua atom dalam
molekul, ikatan tersebut membentuk sudut. Sudut ikatan bervariasi antara 60° sampai 180°.
Kebanyakan struktur organik mengandung lebih dari tiga
atom dan lebih bersifat berdimensi tiga dari pada berdimensi dua. Muatan formal
merupakan muatan yang memiliki atom yang terdapat dalam suatu molekul, ion
poliatomik apabila atom-atom tersebut memiliki keelektronegatifan yang sama.
D. Energi disosiasi
Energi energi disosiasi ikatan merupakan energi yang
diperlukan untuk mntuk memutuskan salah satu ikatan 1 mol suatu molekul gas
menjadi gugus-gugus molekul gas. Energi disosiasi ikatan dilambangkan dengan
huruf D.
Contoh :
Dari reaksi tersebut
tampak bahwa untuk memutuskan sebuah ikatan C-H dsri molekul CH4 menjaadi CH3
dan atom gugus H diperlukan energi sebesar 425 kj/mol , tetapi pada pemutusan
ikatan CH3 pada gugus CH2 dan sebuah atom H diperlukan energi lebih besar yaitu
sebesar 480 kj/mol. Jadi, meskipun jenis
ikatannya sama tetapi pada gugus yang berbeda makan diperlukan energi yang
berbeda pula.
Untuk melepas elektron terluar dari suatu atom dalam
wujud gas disebut energi . energi minimum yang diperlukan ini disebut energi
ionisasi pertama. Selain iti dikenal pula energi ionisasi kedua, ketiga dan
seterusnya. Energi ionisasi kedua berarti energi minimum diperlukan untuk
melepas elektron kedua dari suatu ion yang bermuatan +1.
Selain dapat
digunakan sebagai informasi kestabilan suatu molekul, harga disosiasi ikatan
dapat digunakan untuk memperkirakan harga perubahan entalpi suatu reaksi.
Perubahan entalpi merupakan selisih dari energi yang digunakan untuk memutuskan
ikatan dengan energi yang terjadi dari penggabungan ikatan.
Unsur-unsur yang segolongan energi disosiasinya semakin kebawah maka akan
semakin kecil karena elektron terluar semakin jauh dari inti sehingga inti
terluar semakin mudah dilepaskan.
Unsur-unsur seperiode gaya tarik inti semakin kekanan
maka semakin kuat , sehingga energi disosiasinya semakin pada umumnya semakin
kekanan maka akan semakin besar.
E. Konsep asam basa
dalam kimia organik
Asam adalah zat-zat molekuler yang apabila direaksikan
dengan air akan menghasilkan ion hidronium. Misalnya hydrogen klorida adalah
suatu asam dan jika dilarutkan didalam air maka akan menghasilkan H3O+.
Apabila kita gunakan
H+nsebagai kependekan dari ion hidronium dan molekul air yang membawa ion H+
kita hilangkan, reaksi dapat ditulis
HCL adalah elektrolit
kuat berarti asam ini akan terionisasi sempurna. Maka hcl dikatakan adalah asam
kuat. Selain itu ada juga asam dengan elektrolit yang lemah seperti asam
asetat.
Basa. Secara prinsip, ada dua macam asam basa yaitu
hidroksida ion dan zat molekuler yang apabila bereaksi dengan air akan
menghasilkan ion OH-. Natrium hidroksida dan kalsium hidroksida
adalah contoh dari hidroksida ion. Pada keadaan padat, zat-zat ini terdiri dari
ion logam dan ion hidroksida yang apabila dilarutkan dalam air maka akan
terdiosiasi
NaOH(s) ---> Na+(aq) + OH-(aq)
Ca(OH)2(s) ---> Ca2+
+ 2OH-
Sebagian senyawa ion
yang khas apabila dilarutkan dalam air, disosiasinya akan sempurna, maka ion
dari hidroksida logam adalah basa kuat.
Dalam
hal ini suatu proton akan dipindahkan dari molekul air ke molekul amonia.
Setelah H2O kehilangan H+ yang tinggal adalah ion OH-.
Reaksi NH3 dengan air adalah setimbang, hanya sebagian kecil NH3
akan membentuk NH4+ dan ion OH-. Amonia adalah
suatu elektrolit lemah dank arena hanya dalam larutannya secara relative hanya
sedikit mengandung ion OH-, maka dikatakan juga basa lemah. Pada
umumnya basa molekuler adalah basa lemah.
Dalam kalimat ini "Kebanyakan struktur organik mengandung lebih dari tiga atom dan lebih bersifat berdimensi tiga dari pada berdimensi dua"
BalasHapusBisakah anda memberi penjelasan kepada saya perbedaan yang terdapat dalam struktur yang bersifat berdimensi tiga dan berdimensi dua?
Pada bagian yang (D) yaitu energi disosiasi, tolong jelaskan mengapa harga disosiasi ikatan dapat digunakan sebagai informasi kestabilan suatu molekul?
BalasHapusTerima kasih
Menurut saya lebih bagus kalo gambarnya dibuat lebih berwarna sehingga lebih menarik dan pembaca lebih tetarik untuk membaca. Saya ingin bertanya Pada bagian E konsep asam basa dalam kimia organik. Apakah semua basa monokuler adalah basa lemah ? Atau tidak? Kalo tidak apa saja basa monokuler yang bukan basa lemah ?
BalasHapus